Palembang, 24/12/2025 – Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, PT Golden Oilindo Nusantara bergerak cepat menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga yang terdampak bencana banjir bandang di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Aksi kemanusiaan ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang dikoordinasikan bersama jajaran manajemen dan karyawan melalui sinergi dengan MDSP Group. Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh perwakilan karyawan sebelum diberangkatkan menuju titik-titik lokasi bencana.
Fokus Bantuan Logistik
Bantuan yang disalurkan difokuskan pada kebutuhan pokok mendesak guna meringankan beban warga di pengungsian maupun yang tengah dalam masa pemulihan. Paket bantuan yang dikirimkan meliputi:
Bahan Pangan: Ratusan dus mie instan (Indomie dan Pop Mie) serta sembako.
Kebutuhan Pokok: Minyak goreng kemasan hasil produksi perusahaan.
Kebutuhan Darurat: Perlengkapan logistik lainnya yang telah dikemas dalam kotak-kotak bertanda khusus "Bantuan PT. GON".
Komitmen Kepedulian Perusahaan
Manajemen PT Golden Oilindo Nusantara menyatakan bahwa langkah ini adalah wujud nyata solidaritas perusahaan terhadap masyarakat Sumatera yang sedang tertimpa musibah.
"Kami sangat prihatin atas musibah banjir bandang yang melanda saudara-saudara kita di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Melalui bantuan logistik ini, kami berharap dapat sedikit meringankan kesulitan warga dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari selama masa darurat," ujar perwakilan manajemen PT Golden Oilindo Nusantara.
Sinergi Bersama Karyawan
Dalam pelaksanaannya, aksi sosial ini juga melibatkan partisipasi aktif seluruh karyawan dan karyawati. Dengan membawa semangat "Aksi Bersama Karyawan/Karyawati", perusahaan berkomitmen untuk tidak hanya hadir sebagai pelaku ekonomi, tetapi juga sebagai mitra sosial yang tanggap terhadap kondisi lingkungan sekitar.
Hingga saat ini, proses pendistribusian terus dikawal agar bantuan dapat sampai tepat sasaran ke wilayah-wilayah yang paling parah terdampak banjir, mengingat akses ke beberapa lokasi masih cukup menantang akibat material sisa banjir bandang. (Indra)
